Nilai tukar rupiah JEBLOK

Pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada Rapat Paripurna Gabungan DPR dan DPD di Jakarta menyambut hari ulang kemerdekaan RI yang ke-68 ibarat cerita fiksi.

Presiden SBY mengatakan, bahwa angka kemiskinan 16.66 % pada 2004 telah turun menjadi 11,37 % pada Maret 2013. Pada tingkat pengangguran terbuka pun turun dari 9,86 % pada 2004 menjadi 5,92 % pada Februari 2013. 

Pada 2004, PDB tercatat 1.177 dollar AS, lalu pada 2009 menjadi 2.290 dollar AS, berlanjut pada 2012 menjadi 3.092 dollar AS dan ditargetkan pada 2014 mencapai 5.000 dollar AS.

Dua hari telah berlalu pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Bapak SBY, rupiah kembali berdansa, rupiah melemah hari ini (19/8). Rupiah melemah menjadi Rp.10.575,- per dolar Amerika Serikat (USD). Kondisi rupiah pada pasar spot antar bank sudah melemah 1,4% jika dibandingkan posisi akhir pekan lalu di posisi Rp 10.430 per dolar AS.

Nilai rupiah yang tercetak pagi ini masih di bawah level rupiah tertinggi dalam lima tahun terakhir yang tejadi pada 28 November 2008 di level Rp 12.360 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia akhir pekan lalu di patok pada posisi Rp 10.392 per dolar AS atau melemah 0,7% dari kurs tengah sehari sebelumnya di posisi 10.318 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI rate sebesar 6,5%.(kontan)

Dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2014 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir pekan lalu, pemerintah mematok nilai tukar rupiah di posisi Rp 9.750 per dolar AS. Tak disangka pak SBY senang juga mengarang sebuah cerita fiksi.